Kepemimpinan dan tantangan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kepemimpinan dan prinsip secara tidak terelakkan saling berhubungan. Para pemimpin yang dikagumi adalah mereka yang memiliki keberanian akan keyakinan mereka, dalam arti kata pemimpin yang berani menerima tantangan.. Pemimpin yang sesungguhnya mengetuk hati dan pikiran orang, tidak hanya tangan dan kantung mereka. Jika kerja mulai dilihat hanya sebagai sebuah sumber kelengkapan hidup, maka organisasi akan sama sekali mengacuhkan kebutuhan manusia lainnya dalam dunia kerja yaitu kebutuhan manusia lainnya dalam dunia kerja, yaitu kebutuhan yang tidak berwujud, seperti pembelajaran, harga diri, kebanggaan, kompetensi, kesenangan orang terhadap tugas mereka sebagai hal yang benar-benar tidak relevan, dan mereka akan menstrukturisasi kerja dengan cara yang amat praktis.
Seorang pemimpin harus menjadi innovator untuk dapat mengarahkan organisasi mereka menuju dan melalui ekonomi baru. Sebuah organisasi akan mengalami perbaikan secara substantive. Ada perbedaan significant yang dapat dilihat, dirasakan dan diukur. Tidak hanya sekedar sebuah system baru tersebut juga digunakan dan membuat perubahan yang positif bagi setiap orang. Para pemimpin harus menghancurkan rutinitas karena hal tersebut membuat kita berkarat, menumpulkan kepekaan, membekukan kreatifitas, membatasi pemikiran, menghindarkan dari stimulasi dan menghancurkan kemampuan untuk berkompetensi. Perubahan dinamis dapat meningkatkan tekanan dalam system. Kita harus menyeimbangkan dengan disiplin tinggi, keduanya penting jika ingin bereksperimen dan mengambil resiko. Hanya mereka yang dapat menguasai cara untuk melakukan berbagai hal yang cukup bebas untuk melakukan improvisasi.
Sama halnya dengan inovasi, diharuskan mendeteksi realitas eksternal, inovasi dan menuntut adanya penggunaan outsight. Hilangkan selimut proteksi yang sering digunakan oleh organisasi untuk melindungi diri. Bersedialah mendengar, mempertimbangkan dan menerima ide-ide dari luar . Sikap yang dicirikan oleh wujud dari menantang proses, oleh keinginan untuk mengubah lingkungan bisnis yang berjalan biasa. Situasi perusahaan berkontribusi pada munculnya pemahaman mengenai arti penting pencapaian pribadi dan harga diri. Hal-hal tersebut melahirkan kepemimpinan dan kinerja tinggi.
Kunci sukses pemimpin adalah membawa orang melampaui batasan-batasan yang biasanya mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri. Para pemimpin menerapkan esensi tersebut untuk bereksperimen dan mengambil resiko, untuk mengubah tantangan, ketidak pastian, kekacauan, perubahan dan keajaibab menjadi hasil positif. Proses perubahan yang paling efektif adalah yang dilakukan selangkah demi selangkah, yang memecahkan masalah-masalah besar menjadi bagian-bagian yang kecil, langkah-langkah yang mampu dilakukan dan membuat seseorang mengatakan ya.. berkali-kali, tidak hanya sekali. Pemimpin yang sukses membantu orang lain melihat bagaimana kemajuan dapat dicapai dengan memecah perjalanan menjadi jarak dan tujuan yang dapat diukur. Proses keberhasilan kecil memungkinkan pemimpin membangun komitmen para pengikut terhadap serangkaian tindakkan keberhasilan-keberhasilan kecil membentuk dasar pada pola yang konsisten untuk menang, sehingga menarik orang-orang yang ingin bergabung untuk menuju kesuksesan bersama. Ketika para pemimpin secara sadar merancang sebuah strategi untuk keberhasilan kecil, mereka secara aktif membuat orang merasa seperti pemenang dan hal tersebut mempermudah orang untuk bersedia menurut permintaan mereka.
Daftar Pustaka Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996-2005. (1996). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Diponegoro, Miranda Z. 2011. Buku MPKT A, ajar 2. Jakarta:Lembaga Penerbit FKUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar