Sabtu, 08 Juni 2013

AKU part 2



Aku terbangun dengan membuka mata perlahan-lahan berharap aku sudah dirumah, masih gelap batinku. Apakah aku belum dirumah? Jantungku berdetak kencang, aku sembunyikan badanku dalam selimut yang basah dengan keringatku.
                “Anto.... bangun bangun hey bangun!!!!” kudengar suara perempuan memanggilku. Aku langsung terbangun dan duduk di tempat tidur. Aku masih dalam kegelapan, sekarang hanya sinar putih yang menyinariku dari atas yang aku tidak tahun dari mana sumbernya karena saat ku lihat ke atas, mataku kesilauan akan cahayanya. Lantas dari mana suara itu? Aku terkaget-kaget ketika lampu neon menyala satu persatu didepan tempat tidurku membentuk sebuah lorong. Aku melihat diujung sana, dua orang yang sudah tua berpasangan seperti suami istri. Perlahan mereka mendekatiku hingga aku bisa melihat wajah mereka ketika mereka sampai diujung tempat tidurku. Ekspresiku hanya tercengang, tak percaya. Mereka bukan orang yang aku kenal, namun mereka ternyata tidak sendiri. Dibelakang mereka, ada seorang anak kecil laki-laki yang menundukan wajahnya.
                “Kalian siapa?” tanyaku.
                Pandangan mereka kosong, dan anak kecil itu masih menundukan wajahnya. Mereka tak merespon pertanyaanku. Anak kecil itu, berjalan mendekatiku dan tentu aku sangat ketakutan. Tiba-tiba dia memalingkan wajahnya ke arahku dan berteriak kencang. Aku kaget ketakutan melihat wajahnya. Segera aku menutup badanku dengan selimut. Gemetar aku dibuatnya, wajahnya hanya punya satu mata dan hidung yang rusak. Aku takut, mereka ada disekitarku sekarang. Aku mengintip perlahan-lahan kesekitarku, betapa terkejutnya aku mereka didepan mataku. Kami bertatapan langsung mata-ke mata. Aku loncat dari tempat tidurku dan berlari karah manapun. Aku melihat ke belakang, mereka mengejarku namun mereka tak berlari melainkan berpindah tempat secara cepat. Aku berlari secepat yang aku bisa, agar mereka tak bisa menangkapku. Di kegelapan yang abadi, aku melihat ada seberkas cahaya putih. Aku berlari ke arah sana.

Saya mencoba membuat cerpen gothic dimana akan selalu ada ketakutan yang akan ditimbulkan. Nantikan part-part lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar